Kamis, 22 April 2021

Ini Cara Mengatasi Hipotermia Ketika Naik Gunung

    Mendaki gunung adalah kegiatan yang rentan terserang hipotermia. Hipotermia merupakan istilah yang tidak asing lagi terutama bagi para pendaki. Tidak sedikit dari para pendaki yang meregang nyawa akibat bergelut dengan hipotermia. Hipotermia merupakan suatu kondisi dimana sistem dalam tubuh untuk pengaturan suhu badan kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Pastikan kamu mengetahui cara mengatasinya sebelum naik gunung, karena jika hanya pengetahuan saja tanpa skill dan peralatan yang lengkap akan sama saja. 

Beragam kondisi yang dapat menyebabkan hipotermia seperti di antaranya:

- Temperatur suhu yang dingin

- Pakaian dan peralatan yang tidak tepat

- Kebasahan

- Kelelahan

- Dehidrasi

- Asupan makanan yang buruk

- Tidak adanya pengetahuan mengenai hipotermia

- Asupan alkohol yang menyebabkan vasodilatasi yang menyebabkan peningkatan kehilangan panas tubuh. 

Gejala dan indikasi seseorang yang terkena hipotermina :

                                                                    pict: tribunnews.com

a. Hipotermia biasanya diawali dengan berupa kedinginan biasa, badan yang menggigil, gemetar menahan dingin, kadang hingga gigi saling beradu ketika tidak kuat menahan dingin.

b. Tubuh yang basah baik karena terkena hujan atau sisa keringat yang menempel pada baju, maka serangan hipotermia akan semakin cepat.

c. Bila ada angin yang bertiup kencang, pendaki biasanya akan cepat kehilangan panas tubuhnya. Jadi potensi terkena hipotermia akan meningkat ketika pendaki juga mengenakan pakaian basah.

d. Hipotermia menyerang secara perlahan, hal ini menyebabkan calon korban tidak menyadari bahwa akan terserang hipotermia.

e. Hipotermia menyerang saraf dan bergerak dengan pelan, oleh karena itu sang korban tidak merasa kalau dia menjadi korban hipotermia. Dari sejak korban tidak bisa nahan kedinginan sampai malah merasa kepanasan di tengah udara yang terasa membekukan, korban biasanya tidak sadar kalau dia telah terserang hipotermia.

f. Hipotermia bisa menyebabkan korban pingsan hingga berhalusinasi. Halusinasi bisa menyebabkan banyak hal-hal berbahaya yang menyebabkan keselamatan pendaki tersebut. Oleh karena itu, tindakan pencegahan adalah hal yang terbaik. Halusinasi bisa menyebabkan tindakan aneh, seperti berlari-lari, membuka pakaian karena kepanasan, bertingkah di luar kebiasaanya. Kawan seperjalanan wajib waspada memperhatikannya ketika hal-hal tersebut terjadi.


Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hipotermina antara lain :

a. Mendakilah saat siang hari

Siang hari suhu di gunung akan lebih nyaman untuk suhu tubuh, walau panas, namun tetap lebih baik daripada dingin. Sinar matahari juga akan dengan mudah membantu menghilangkan keringat yang menempel di baju yang Anda kenakan saat pendakian. Mendaki saat siang hari juga menghindarkan Anda dari tersesat karena tidak melihat tAnda kea rah puncak di persimpangan.

b. Pakailah peralatan pendakian yang sesuai prosedur pendakian

Jaket polar, jaket anti angin, penutup kepala, sarung tangan, kaos kaki tebal, sepatu, celana yang hangat dan kuat dll. Walau saat berjalan siang hari terik saat di gunung Anda hanya cukup mengenakan kaos panjang karena suhu tidak terlampau dingin, namun saat malam hari Anda memerlukan semua benda tersebut untuk menghangatkan tubuh Anda.

c. Hindari kontak lansung dengan air

Saat hujan atau melintasi sungai, usahakan agar Anda tidak terkena air secara berlebihan. Gunakanlah mantel saat hujan turun, ketika melintasi sungai, sebisa mungkin carilah bebatuan yang tidak tergenang air untuk digunakan menuju seberang. Air yang menempel pada tubuh akan menyerap panas dari tubuh, oleh karena itu hindarilah kontak langsung dengan air saat pendakian.

d. Jangan memakai bahan jeans

Sudah bukan hal aneh lagi ketika banyak pendaki modis sekarang ini, memakai celana jeans atau jaket jeans. Baiklah mungkin itu dirasakan nyaman oleh mereka karena terbiasa mengenakannya. Namun bahan jeans adalah bahan yang berat, murah meresap air dan susah kering. Hal ini akan sangat merepotkan ketika hujan deras, sehingga celana jeans Anda menjadi basah kuyup. Gunakanlah celana dengan bahan kuat dan mudah kering, kalau bisa yang anti air atau anti angin.

e. Segera ganti pakaian basah

Pakaian basah sangat mudah memicu hipotermia, segeralah berganti dengan pakaian kering. Sebelum memakai pakaian kering, keringkan dahulu badan Anda dengan lap kering atau kanebo. Lap Kanebo penting dalam pendakian, daya resap yang tinggi dan mudah diperas menjadikan lap kanebo sangat direkomendasikan dibawa ke gunung.

f. Jangan tertidur di perjalanan

Saat naik gunung pada malam hari, selain oksigen yang kurang, kita juga merasakan mengantuk karena berjalan pada malam hari merupakan perjalanan yang menentang pola tidur kita, terutama yang terbiasa beraktivitas pada malam hari. Terkadang dengan pakaian seadanya, para pendaki beristirahat kemudian tertidur di tempat yang terbuka dan rawan hembusan angin kencang. Hindari mendaki gunung saat malam, jika memang tepaksa, pastika Anda tidak mengantuk. Bila Anda mengantuk ketika perjalanan, segeralah beristirahat dengan mendirikan tenda terlebih dahulu.

g. Jaga perut agar tetap terisi

Ketika perut Anda kosong, alias lapar, maka tubuh tidak punya energi untuk memanaskan tubuh. Usahakan memabwa cemilan yang mengandung banyak kalor, seperti coklat, permen, atau cemilan lainnya yang manis dan banyak mengandung kalor.

h. Jika Anda perempuan, pastikan ada perempuan lain dalam rombongan Anda.

Hal ini wajib disadari oleh para perempuan ketika melakukan pendakian, salah satu puncak dari hipotermia adalah halusinasi yang sudah saya sebutkan di atas. Ketika ada teman perempuan lain, tentunya bisa mencegah ketika hal-hal aneh dan memalukan yang terjadi.

Media sosial sedang dihebohkan dengan cerita dari seorang netizen tentang pendaki perempuan di Gunung Rinjani yang terkena hipotermia. Agar suhu tubuhnya tetap hangat, seorang pendaki lain menyarankan untuk menyetubuhi perempuan tersebut. Sayangnya hal tersebut ternyata salah, karena sering dilakukan akhirnya jadi pembenaran bagi sebagian orang.


                                                                pict: tribunnews.com 

Cara mengatasi hipotermia ketika sudah menyerang korban adalah sebagai berikut :

Pada korban yang sadarkan diri

1. Bawa masuk ke dalam tenda. Tujuannya untuk menjaga dari angin yang berhembus, tenda juga adalah tempat yang cukup hangat ketika berada di alam bebas.

2. Ganti baju basah dengan pakaian kering. Bantulah korban dengan mengganti baju. itulah mengapa dalam pendakian rombongan, minimal Anda yang perempuan wajib memiliki teman perempuan yang ikut dalam rombongan.

3. Berilah minuman hangat. Minuman yang membantu tubuh lebih hangat, seperti miuman jahe

4. Beri makanan berkalori tinggi. Untuk kondisi darurat, pastikan Anda membawa makanan ringan manis yang cepat mengenyangkan, seperti coklat atau makanan yang berkalori tinggi lainnya.

5. Hangatkan badan korban. Cara ini bisa dilakukan dengan mengenakan beragam penghangat tubuh, seperti penutup kepala, jaket, kaos kaki, celana hangat dan sleeping bag.

6. Jika memungkinkan, buatlah api diluar tenda, dan arahkan panas apinya ke dalam tenda.

Pada korban yang tidak sadarkan diri

1. Bawa ke dalam tenda. Tujuannya untuk menjaga dari angin yang berhembus, tenda juga adalah tempat yang cukup hangat ketika berada di alam bebas.

2. Ganti baju basah secara perlahan. Penggantian baju dilakukan dengan perlahan, pastikan tidak terburu-buru.

3. Masukan ke dalam sleeping bag. Untuk menjaga panas tubuh yang tersisa tidak mudah lepas begitu saja.

4. Berbagi panas tubuh. Bisa dilakukan dengan cara memegang tangan atau memeluknya. Panas tubuh akan mudah berpindah ketika menempel ke tubuh lainya (kulit ketemu kulit). Pastikan Anda mengetahui etikanya ketika melakukan hal ini.

5. Sadarkan korban. Cara menyadarkannya bisa dengan menepuk-nepuk pipi atau dengan memanggil namanya. Ketika korban sudah sadar, Anda bisa melakukan langkah penanganan korban hipotermia ketika sadar.

Anda juga perlu memperhatikan hal-hal yang tidak boleh dilakukan kepada penderita hipotermia:

1. Jangan langsung menggunakan air panas, botol air panas atau lampu pemanas untuk menghangatkannya.

2. Jangan menggosok lengan, atau tangan mereka.

3. Jangan langsung memberikan mereka minuman beralkohol. Sebab tindakan-tindakan tersebut dapat menyebabkan fungsi jantung berhenti.

Demikian penjelasan tentang cara mengatasi hipotermia ketika naik gunung, semoga dapat menjadi bekal untuk kalian semua. Tetap stay safe ya kawan

Salam Lestari!

 


Begini Cara Bertahan Hidup Saat Tersesat di Gunung

    Banyak orang beranggapan bahwa mendaki gunung adalah satu kegiatan yang asik untuk menghabiskan waktu senggang. Berpetualang di alam bebas bisa jadi menyenangkan. Memandangi hamparan sabana, menjelajah rimbun hutan, atau menaklukkan puncak gunung merupakan kesenangan bagi pemilik jiwa petualang. Ada yang menjadikannya sebagai sarana liburan, bahkan hobi.

    Tidak sedikit anak muda yang latah atau ikut-ikutan naik gunung tanpa pengetahuan dan persiapan yang cukup, hanya sekadar ingin eksis dan dianggap keren oleh orang lain. Untuk sampai ke puncak gunung, pendaki wajib menakhlukkan beberapa jalur yang sulit bahkan mematikan, tak jarang pula ada kecelakaan di jalur yang ekstrim. Tersesat atau terpisah dari rombongan juga bukan hal yang tidak mungkin dialami oleh setiap pendaki. Namun, alam bebas bukanlah wahana yang mudah untuk ditaklukkan. Keadaan alam sangat sulit untuk diprediksi. Di satu waktu, alam bebas bisa sangat bersahabat, tapi juga sering berbahaya. Untuk itu, persiapan menjadi hal yang penting sebelum memutuskan untuk berpetualang ke alam bebas.

    Meski telah mempersiapkan segala perlengkapan sebelum berpetualang, alam selalu menawarkan kejadian yang tidak terduga. Bahkan para petualang handal pun dapat tersesat ketika menjelajahi alam bebas. Betapa pentingnya skil bertahan hidup untuk mengantisipasi hal buruk saat berpetualang, yaitu tersesat. Berikut ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk bertahan hidup saat tersesat di gunung maupun alam bebas lainnya:

1. Tetap Bersikap Tenang

    Jika kamu panik, panikmu tidak akan menyelesaikan masalah, bahkan malah memperburuk keadaan. Untuk menguasai keadaan, diperlukan pikiran yang jernih dan positif. Meski sulit, hal ini dapat membantu dalam menentukan langkah apa yang harus dilakukan saat tersesat. Selain itu, lakukan beberapa langkah sebagai berikut:

a. Susun rencana ke depan

b. Inventarisir persediaan yang ada

c. Tentukan hal-hal penting untuk mulai bertahan hidup (persediaan air, tempat berteduh, sumber kehangatan)

d. Determinasi dan ketabahan kadang menjadi penentu keselamatan saat tersesat

e. Hilangkan perasaan buruk

f. Tersesat mungkin menyebabkan putus asa, namun tetaplah fokus pada hal-hal penting untuk bertahan hidup.

2. Membuat Tempat Bernaung

    Hal terpenting yang harus diperhatikan di alam bebas salah satunya adalah suhu udara. Kehilangan kehangatan pada badan dapat menyebabkan hipotermia, yang bisa memicu kematian. Tak jarang pendaki yang mengalam hipotermia. Di samping itu, terpapar sinar matahari yang panas secara langsung juga dapat membakar kulit, hingga dehidrasi.

    Suhu tubuh yang optimal sangat diperlukan untuk menentukan kelangsungan hidup saat tersesat di alam bebas. Oleh karena itu, para petualang perlu membuat tempat bernaung saat bermalam di alam bebas. Berikut saran untuk membuat tempat bernaung saat tersesat di alam bebas:

a. Bila udara terlalu panas, galilah tanah beberapa sentimeter terlebih dahulu hingga mencapai lapisan yang lebih dingin.

b. Buatlah rangka naungan sederhana. Cari sumber daya yang ada, seperti pohon tumbang, atau sandarkan batang pohon ke bidang yang kokoh.

c. Susun ranting pohon untuk menutupi salah satu sisi. Atau, apabila memungkinkan, tutupi kedua sisinya dengan menyusun ranting yang lebih banyak. Usahakan untuk menyusun serapi dan serapat mungkin.

d. Tutupi rangka yang telah disusun tadi dengan dedaunan. Semakin tebal dedaunan, semakin baik menahan hawa dingin. Lakukan hal yang sama pada tanah bagian dalam sebagai alas. 


3. Menemukan Sumber Air

    Bersih Manusia dapat hidup selama beberapa minggu tanpa makanan. Namun, manusia hanya bisa bertahan hingga 4 hari tanpa minum. Oleh karena itu, air bersih merupakan sumber kehidupan bagi petualang yang tersesat. Air bersih dapat ditemukan pada sungai maupun danau di alam bebas. Temukan air, lalu rebus terlebih dahulu untuk membunuh bakteri yang terkandung di dalamnya. Akan tetapi, terkadang lokasi air minum sulit ditemukan oleh petualang yang tersesat. Berikut beberapa sumber air bersih lain yang layak untuk diminum:

a. Air hujan: tampung air hujan yang turun pada wadah, lalu minum. Simpan pula untuk persediaan.

b. Air tanah: salah satu cara menemukan sumber air ialah dengan menggali tanah. Agar lebih mudah, cari tanaman seperti ekor kucing atau pohon kapas, lalu gali di sekitarnya. Dua tumbuhan tersebut biasanya mencirikan adanya sumber air tanah.

-        Tanaman tertentu: beberapa tanaman seperti kaktus dan rumput menyimpan air di dalamnya. Remas batang tanaman tersebut untuk mengeluarkan airnya.

                                           pict: m.solopos.com 
4. Membuat Perapian 

    Selain untuk penerangan, api bisa membantu menjaga suhu badan tetap hangat. Mulailah dengan mengumpulkan sulur atau jarum pinus kering sebagai sumbu. Lalu, mengumpulkan berbagai ukuran kayu kering yang ada, mulai dari yang besar hingga ranting-ranting kecil. Kemudian, ikuti langkah berikut ini:

a. Susun kayu berukuran besar membentuk lingkaran untuk menahan angin.

b. Buatlah kerangka berbentuk limasan di dalamnya. Caranya, berdirikan balok kayu sebagai penyangga di tengah, lalu susun kayu berukuran sedang di sekitarnya. Susun hingga rapat, namun sisakan lubang untuk memasukkan sumbu.

c. Masukkan sumbu ke dalam limasan, lalu nyalakan dengan korek api.

d. Saat api kecil sudah menyala, tiup sedikit demi sedikit hingga nyala api sudah agak membesar. Lalu, masukkan lebih banyak ranting atau rumput kering sebagai bahan bakar tambahan.

-        Bila korek api tidak ada, gunakan kaca, lensa kamera. Fokuskan cahaya pada sumbu hingga percikan api muncul. Setelah itu, lakukan langkah yang sama seperti di atas.



5. Membuat Tombak Sederhana 

    Tombak sederhana dapat digunakan untuk berburu ikan. Selain itu, tombak juga bisa digunakan sebagai alat pertahanan diri dari binatang liar. Buatlah dengan mengikuti langkah berikut ini:

a. Cari tongkat kayu yang panjang dan lurus, dan usahakan kokoh serta tidak mudah patah

b. Belah ujungnya menjadi dua atau tiga

c. Jejalkan batu atau kayu pipih di sela-sela belahannya hingga mantap

d. Tajamkan masing-masing bagian belahan dengan pisau atau batu tajam.



Persiapan Penting Sebelum Menjelajah Alam Bebas

    Mempersiapkan peralatan secara matang sebelum berpetualang dapat mempermudah keadaan. Selain itu, pengetahuan tentang bertahan hidup juga sangat penting, termasuk soal rute perjalanan, simpul-simpul, hingga hewan dan tumbuhan. Berbagai hal yang perlu dipersiapkan sebelum berpetualang di alam bebas akan dijelaskan dibawah:

Pertama

    Persiapkan peralatan bertahan hidup di alam bebas yang paling dasar. Beberapa barang di bawah ini adalah peralatan berpetualang paling dasar yang sangat berguna saat tersesat. 

-Senar parasut untuk mengikat peralatan perapian 

-Pisau tajam yang kokoh 

-Senar pancing 

-Peluit 

-Sarung tangan tebal dan syal 

-Termos atau botol air minum.

Kedua

    Jelajahi pengetahuan tentang tumbuhan. Kenali ciri tanaman yang bisa dimakan dan tumbuhan yang beracun. Selain itu, pelajari bagaimana cara tepat untuk mengonsumsi tumbuhan-tumbuhan di alam bebas. Di bawah ini merupakan ciri dan karakteristik tumbuhan yang sebaiknya dihindari karena kemungkinan beracun: 

-Buah beri yang berwarna putih atau kuning 

-Tumbuhan berduri 

-Jamur-jamuran 

-Tumbuhan yang terasa seperti sabun atau pahit 

-Tanaman berdaun cerah atau berkilau 

-Tumbuhan yang memiliki daun bertangkai tiga 

-Bunga-bunga yang berbentuk payung 

-Tanaman bergetah warna putih susu 

-Tumbuhan beraroma almond.

Ketiga,

    Ketahui pola geografis di dalam hutan. Hal ini dapat membantu dalam menentukan tempat paling aman untuk membuat tempat naungan.

Keempat,

    Persiapkan segala hal, termasuk memberitahu orang-orang terdekat tentang rencana berpetualang di alam bebas. Selain itu, selalu melapor terlebih dahulu kepada penjaga hutan atau penjaga basecamp pendakian untuk mengantisipasi hal terburuk.

Kelima,

    Hal paling penting adalah jangan menyepelekan alam. Selalu siaga terhadap segala kondisi yang mungkin akan terjadi, dan usahakan jangan sampai kehilangan arah.











 




Rabu, 21 April 2021

Jangan Lakukan Ini Pada Saat Mendaki Gunung!

    

        Saat ini mendaki gunung sangat digemari oleh kebanyakan orang. Alasannya beragam mulai dari ingin menikmati sunsrise dipuncak gunung, mencari suasana baru, menguji diri sendiri atau sekedar lari dari masalah dan rutinitas yang membosankan. Siapanih yang kalo ada masalah suka lari ke gunung? Ngaku..

Ingat ya gaes

“Ketika ada masalah, boleh berlari ke gunung

 tapi jangan jadikan gunung sebagai tempat pelarian”

Jadi jika ada masalah, sebaiknya diselesaikan, jangan lari lalu menghilang.

Memang tak bisa dipungkiri, keindahan dan kedamaian yang kita dapat saat mendaki gunung tak bisa dituliskan dengan kata-kata. Indonesia sendiri menyimpan ribuan pesona keindahan alamnya termasuk pegunungan yang menjulang dengan kokohnya. Ada banyak cerita yang didapatkan saat pendakian. Lelah, keringat, rasa pegal dan emosi semua tak akan sebanding dengan apa yang kita dapatkan.

Tetapi ada beberapa pendaki yang tidak bisa melestarikan alam saat melakukan pendakian. Mereka mendaki hanya sebagai ajang untuk eksis di sosmed dan sering berbuat seenaknya sendiri saat menaik gunung. Alhasil mereka akan merusak keindahan alam dan membawa dampak buruk bagi makhluk hidup yang ada disekitarnya. Ada beberapa hal yang sebaiknya kamu hindari (pantangan pendaki) pada saat melakukan pendakian yaitu: 

1. Jangan Menyepelekan atau Meremehkan Medan Pendakian

Jangan pernah sesekali menganggap remeh pendakian. Meskipun kamu sudah sering melakukan pendakian, tetap saja tidak boleh mengganggap remeh. Hal yang menjadi awalan pembuka ini sering sekali dilakukan oleh para pendaki karena menyepelekan medan pendakian. Banyak yang merasa memiliki fisik yang cukup kuat untuk bisa mendaki sampai ke puncak gunung. Mengganggap remeh pendakian seperti tidak melakukan pemanasan, merasa sok kuat, ingin menjadi yang pertama sampai ke puncak dan sebagainya.


2. Jangan Melakukan Vandalisme

 

    Melakukan vandalisme juga sering terlihat di beberapa gunung. Vandalisme atau melakukan aksi coret-coret baik itu di pohon, batu cadas, tiang atau di manapun dapat membuat gunung menjadi terlihat kotor.

    Biasanya yang melakukan aksi ini akan dikenai sanksi. Mereka yang suka melakukan vandalisme ini bertujuan untuk meninggalkan jejak seperti menulis nama, komunitas atau negara sebagai bukti mereka pernah mendaki gunung tersebut. Jika ingin bukti, jangan dengan cara melakukan coret-coret cukup dengan berfoto saja. Dengan begitu gunung tidak akan terlihat kotor. 

pict: kompasiana.com

3. Jangan Buang Sampah Sembarangan

pict: aa.com.tr

    Ngaku-ngaku pecinta alam? Tapi kok masih sering buang sampah sembarangan? Kalau kamu benar-benar mencintai alam, kamu tidak akan meninggalkan sampah bawaan kamu di gunung, sebaliknya kamu akan membawa sampah bawaan kamu sampai ke bawah. Jangan lupa juga dengan membawa sampah-sampah yang tertinggal oleh pendaki lain. Selain merusak pemandangan di gunung,  sampah inilah yang membuat udara dan sekitar gunung menjadi tercemar dan bahkan menimbulkan bau yang menyengat. Maka dari itu, jangan pernah meninggalkan sampah apapun jika kamu sedang berada di gunung.

4. Jangan Mengambil Apapun di Gunung

    

pict: travel.detik.com

    Sama seperti barang milik mu, edelweis dan yang lainnya juga milik gunung. Sebaiknya kamu tidak mengambil apapun yang berada di gunung kecuali gambar. Salah satu hal yang terpenting dan harus kamu ketahui adalah, kamu sangat dilarang untuk memetik bunga edelweis yang berada di sana. Bunga itu dilestarikan untuk membuat pemandangan menjadi lebih indah, bukannya untuk kamu petik dan dibawa pulang. Memang banyak sekali para pendaki gunung yang nakal dan memetik beberapa bunga edelweis, cukup mereka saja dan kamu jangan

nitip quote gaes...

“Jangan bawakan edelweis untuk dia, tapi bawalah dia melihat edelweis”

5. Jaga Sikap

    Jangan pernah sekali-kali mengatakan hal-hal yang kotor, apalagi berbuat perilaku yang aneh jika berada di atas gunung. Menjaga sikap merupakan hal yang wajib kamu lakukan jika ingin mendaki gunung, memang sih mungkin akan terlihat lucu, tetapi untuk melakukan hal seperti itu sangatlah tidak pantas untuk dijadikan guyonan ketika kamu sedang berada di gunung. Gunung ibarat rumah bertuan, siapa tuannya? 'penghuni gunung' tersebut. Percaya atau tidak, tapi memang nyata adanya. Jika kamu melanggar hal ini biasanya kamu akan diberi peringatan oleh 'penghuni gunung' tersebut, dalam bentuk apapun. So, jika kamu sedang berkunjung ke gunung sebaiknya jaga sikapmu.

6. Jika Mengalami Kejadian Aneh, Simpan Dulu, Jangan Ceritakan Sampai Turun!

misteri gunung via https://cdn.brilio.net

    Yap, alam menyimpan begitu banyak misteri. Masing-masing gunung biasanya memiliki cerita sendiri-sendiri yang berkembang di masyarakat setempat. Hal ini sudah bukan rahasia umum lagi. Saat mendaki kita hanya butuh menjaga sikap sehingga tidak mengganggu 'penghuni gunung'.

    Jika kamu mengalami sebuah kejadian aneh ketika sedang mendaki gunung, sebaiknya jangan menceritakan hal tersebut kepada siapapun. Tahan cerita tersebut dan ceritakan ketika kamu sudah selesai melakukan pendakian dan sudah berada di bawah. Ini adalah semacam kode etik para pendaki gunung dan saran aja nih, sebaiknya kamu menghindari nethink atau pikiran aneh-aneh saat di gunung.

7. Jangan Istirahat Terlalu Lama dan Jangan Tinggalkan Teman Terlalu Jauh di Belakang

pict: hipwee.com

    Sebaiknya kamu tidak beristirahat terlalu lama, apalagi kalau kamu sedang mendaki di malam hari. Jika kamu istirahat terlalu lama tentunya akan membuat suhu tubuh kamu turun dengan drastis dan sulit untuk stabil kembali. Mungkin istirahat sangat dianjurkan jika kamu sudah kelelahan, tapi tidak pada saat kamu sedang mendaki gunung. 

    Sangat disarankan untuk istirahat jika sudah tiba di area camping. Jika kamu sedang mendaki dan sudah tidak bisa menahan rasa lelah lagi, sebaiknya kamu mencari lokasi yang agak luas supaya bisa mendirikan tenda, ingat gaes! Jangan pernah tertinggal oleh rombongan, dan ajak rombongan dan teman kamu untuk beristirahat sejenak juga, berangkat bersama turunpun juga harus bersama, dan jangan meninggalkan temanmu.

    Setiap orang pastilah mempunyai kondisi fisik yang berbeda-beda. Saat mendaki gunung biasanya orang-orang akan menunjukkan ego pribadi. Bila temannya berjalan terlalu lambat, tunggulah dan beri dia semangat. Jangan tinggalkan teman terlalu jauh dibelakang apalagi jika teman tersebut baru melakukan pendakian untuk yang pertama kali.

“Perihal ditinggalkan itu sakit”

8. Jangan Sampai Tidak Membawa Peralatan Yang Lengkap

    Mendaki gunung adalah kegiatan yang harus dipersiapkan dengan matang, termasuk dengan perlengkapannya. Usahakan selalu membawa peralatan pendakian selengkap mungkin apalagi perlengkapan pribadi seperti sleeping bag, jaket, sepatu, mantel, dan lain-lain. Selain perlengkapan pribadi, juga harus membawa kelompok seperti tenda dan peralatan masak. Tidak membawa peralatan yang lengkap juga termasuk meremehkan pendakian yang nantinya bisa membahayakan dirimu sendiri.


9. Tidak Mendaftar atau Menjadi Pendaki Ilegal

    Setiap gunung yang biasa didaki oleh pendaki tentunya sudah memiliki posko pendaftaran. Jadi setiap pendaki yang ingin melakukan pendakian diwajibkan mendaftar terlebih dulu. Mendaftar juga berguna agar orang posko mengetahui bahwa kita sedang melakukan pendakian. Terlebih jika terjadi pendaki yang hilang dll, pihak posko bisa  menghubungi keluarga ataupun orang rumah, dan akan dibantu mencari serta mengevakuasi si korban .

Jadi gaes, sebaiknya kalian mendaftarkan diri ya, semua demi keselamatan kalian sendiri.

10. Jangan Mengotori Sumber Air

    

pict: m.solopos.com

    Air salah satu kebutuhan yang sangat diperlukan termasuk saat melakukan pendakin. Air berguna untuk minum, memasak, membasuh badan yang kotor saat mendaki. Jadi jangan pernah untuk mengotori sumber air yang ada di gunung. Karena sumber air bersih di gunung sangat sedikit dan akan menyulitkan pendaki lain untuk mendapatkan sumber air bersih.

11. Sebaiknya Tidak Membuat Api Unggun

    

Api Unggun via http://www.laughonthefloor.com

    Banyak yang berdalih bahwa api unggun dibutuhkan untuk mengangatkan badan. Menghangatkan badan bisa dilakukan dengan banyak cara antara lain membuat minuman hangat menggunakan kompor gunung atau parafin. Sebisa mungkin untuk tidak membuat api unggun saat mendaki gunung. Karena dikhawatirkan dapat memicu kebakaran hutan. 

Jangan mengambil apapun kecuali foto

Jangan meninggalkan apapun kecuali jejak

Jangan membunuh apapun kecuali waktu

OK gaes, mungkin selian tentang hal-hal yang dilarang ketika mendaki gunung. Untuk yang akan mendaki gunung, stay safe ya, jaga kesehatan dan jangan tinggalkan ibadah.



Ini Cara Mengatasi Hipotermia Ketika Naik Gunung

     Mendaki gunung adalah kegiatan yang rentan terserang hipotermia.  Hipotermia merupakan istilah yang tidak asing lagi terutama bagi para...