Mendaki gunung adalah kegiatan yang rentan terserang hipotermia. Hipotermia merupakan istilah yang tidak asing lagi terutama bagi para pendaki. Tidak sedikit dari para pendaki yang meregang nyawa akibat bergelut dengan hipotermia. Hipotermia merupakan suatu kondisi dimana sistem dalam tubuh untuk pengaturan suhu badan kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Pastikan kamu mengetahui cara mengatasinya sebelum naik gunung, karena jika hanya pengetahuan saja tanpa skill dan peralatan yang lengkap akan sama saja.
Beragam kondisi yang dapat menyebabkan hipotermia seperti di antaranya:
- Temperatur suhu yang dingin
- Pakaian dan
peralatan yang tidak tepat
- Kebasahan
- Kelelahan
- Dehidrasi
- Asupan makanan yang buruk
- Tidak adanya pengetahuan mengenai hipotermia
- Asupan alkohol yang menyebabkan vasodilatasi yang
menyebabkan peningkatan kehilangan panas tubuh.
Gejala dan indikasi seseorang yang terkena hipotermina :
pict: tribunnews.coma.
Hipotermia biasanya diawali dengan berupa kedinginan biasa, badan yang
menggigil, gemetar menahan dingin, kadang hingga gigi saling beradu ketika
tidak kuat menahan dingin.
b.
Tubuh yang basah baik karena terkena hujan atau sisa keringat yang menempel
pada baju, maka serangan hipotermia akan semakin cepat.
c.
Bila ada angin yang bertiup kencang, pendaki biasanya akan cepat kehilangan
panas tubuhnya. Jadi potensi terkena hipotermia akan meningkat ketika pendaki
juga mengenakan pakaian basah.
d.
Hipotermia menyerang secara perlahan, hal ini menyebabkan calon korban tidak
menyadari bahwa akan terserang hipotermia.
e.
Hipotermia menyerang saraf dan bergerak dengan pelan, oleh karena itu sang
korban tidak merasa kalau dia menjadi korban hipotermia. Dari sejak korban
tidak bisa nahan kedinginan sampai malah merasa kepanasan di tengah udara yang
terasa membekukan, korban biasanya tidak sadar kalau dia telah terserang
hipotermia.
f.
Hipotermia bisa menyebabkan korban pingsan hingga berhalusinasi. Halusinasi
bisa menyebabkan banyak hal-hal berbahaya yang menyebabkan keselamatan pendaki
tersebut. Oleh karena itu, tindakan pencegahan adalah hal yang terbaik.
Halusinasi bisa menyebabkan tindakan aneh, seperti berlari-lari, membuka
pakaian karena kepanasan, bertingkah di luar kebiasaanya. Kawan seperjalanan
wajib waspada memperhatikannya ketika hal-hal tersebut terjadi.
Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah hipotermina antara lain :
a. Mendakilah saat siang hari
Siang hari suhu di gunung akan lebih nyaman untuk suhu
tubuh, walau panas, namun tetap lebih baik daripada dingin. Sinar matahari juga
akan dengan mudah membantu menghilangkan keringat yang menempel di baju yang
Anda kenakan saat pendakian. Mendaki saat siang hari juga menghindarkan Anda
dari tersesat karena tidak melihat tAnda kea rah puncak di persimpangan.
b. Pakailah peralatan pendakian yang sesuai prosedur
pendakian
Jaket polar, jaket anti angin, penutup kepala, sarung
tangan, kaos kaki tebal, sepatu, celana yang hangat dan kuat dll. Walau saat
berjalan siang hari terik saat di gunung Anda hanya cukup mengenakan kaos
panjang karena suhu tidak terlampau dingin, namun saat malam hari Anda
memerlukan semua benda tersebut untuk menghangatkan tubuh Anda.
c. Hindari kontak lansung dengan air
Saat hujan atau melintasi sungai, usahakan agar Anda tidak
terkena air secara berlebihan. Gunakanlah mantel saat hujan turun, ketika
melintasi sungai, sebisa mungkin carilah bebatuan yang tidak tergenang air
untuk digunakan menuju seberang. Air yang menempel pada tubuh akan menyerap
panas dari tubuh, oleh karena itu hindarilah kontak langsung dengan air saat
pendakian.
d. Jangan memakai bahan jeans
Sudah bukan hal aneh lagi ketika banyak pendaki modis
sekarang ini, memakai celana jeans atau jaket jeans. Baiklah mungkin itu
dirasakan nyaman oleh mereka karena terbiasa mengenakannya. Namun bahan jeans
adalah bahan yang berat, murah meresap air dan susah kering. Hal ini akan
sangat merepotkan ketika hujan deras, sehingga celana jeans Anda menjadi basah
kuyup. Gunakanlah celana dengan bahan kuat dan mudah kering, kalau bisa yang
anti air atau anti angin.
e. Segera ganti pakaian basah
Pakaian basah sangat mudah memicu hipotermia, segeralah
berganti dengan pakaian kering. Sebelum memakai pakaian kering, keringkan
dahulu badan Anda dengan lap kering atau kanebo. Lap Kanebo penting dalam
pendakian, daya resap yang tinggi dan mudah diperas menjadikan lap kanebo
sangat direkomendasikan dibawa ke gunung.
f. Jangan tertidur di perjalanan
Saat naik gunung pada malam hari, selain oksigen yang
kurang, kita juga merasakan mengantuk karena berjalan pada malam hari merupakan
perjalanan yang menentang pola tidur kita, terutama yang terbiasa beraktivitas
pada malam hari. Terkadang dengan pakaian seadanya, para pendaki beristirahat
kemudian tertidur di tempat yang terbuka dan rawan hembusan angin kencang.
Hindari mendaki gunung saat malam, jika memang tepaksa, pastika Anda tidak
mengantuk. Bila Anda mengantuk ketika perjalanan, segeralah beristirahat dengan
mendirikan tenda terlebih dahulu.
g. Jaga perut agar tetap terisi
Ketika perut Anda kosong, alias lapar, maka tubuh tidak
punya energi untuk memanaskan tubuh. Usahakan memabwa cemilan yang mengandung
banyak kalor, seperti coklat, permen, atau cemilan lainnya yang manis dan
banyak mengandung kalor.
h. Jika Anda perempuan, pastikan ada perempuan lain dalam
rombongan Anda.
Hal ini wajib disadari oleh para perempuan ketika melakukan
pendakian, salah satu puncak dari hipotermia adalah halusinasi yang sudah saya
sebutkan di atas. Ketika ada teman perempuan lain, tentunya bisa mencegah
ketika hal-hal aneh dan memalukan yang terjadi.
Media
sosial sedang dihebohkan dengan cerita dari seorang netizen tentang pendaki
perempuan di Gunung Rinjani yang terkena hipotermia. Agar suhu tubuhnya tetap
hangat, seorang pendaki lain menyarankan untuk menyetubuhi perempuan tersebut.
Sayangnya hal tersebut ternyata salah, karena sering dilakukan akhirnya jadi
pembenaran bagi sebagian orang.
Cara mengatasi hipotermia ketika
sudah menyerang korban adalah sebagai berikut :
Pada korban yang sadarkan diri
1. Bawa masuk ke dalam tenda. Tujuannya untuk menjaga dari
angin yang berhembus, tenda juga adalah tempat yang cukup hangat ketika berada
di alam bebas.
2. Ganti baju basah dengan pakaian kering. Bantulah
korban dengan mengganti baju. itulah mengapa dalam pendakian rombongan, minimal
Anda yang perempuan wajib memiliki teman perempuan yang ikut dalam rombongan.
3. Berilah minuman hangat. Minuman yang membantu tubuh
lebih hangat, seperti miuman jahe
4. Beri makanan berkalori tinggi. Untuk kondisi
darurat, pastikan Anda membawa makanan ringan manis yang cepat mengenyangkan,
seperti coklat atau makanan yang berkalori tinggi lainnya.
5. Hangatkan badan korban. Cara ini bisa dilakukan
dengan mengenakan beragam penghangat tubuh, seperti penutup kepala, jaket, kaos
kaki, celana hangat dan sleeping bag.
6. Jika memungkinkan, buatlah api diluar tenda, dan arahkan
panas apinya ke dalam tenda.
Pada korban yang tidak sadarkan diri
1. Bawa ke dalam tenda. Tujuannya untuk menjaga
dari angin yang berhembus, tenda juga adalah tempat yang cukup hangat ketika
berada di alam bebas.
2. Ganti baju basah secara perlahan. Penggantian baju
dilakukan dengan perlahan, pastikan tidak terburu-buru.
3. Masukan ke dalam sleeping bag. Untuk menjaga panas
tubuh yang tersisa tidak mudah lepas begitu saja.
4. Berbagi panas tubuh. Bisa dilakukan dengan cara
memegang tangan atau memeluknya. Panas tubuh akan mudah berpindah ketika
menempel ke tubuh lainya (kulit ketemu kulit). Pastikan Anda mengetahui
etikanya ketika melakukan hal ini.
5. Sadarkan korban. Cara menyadarkannya bisa dengan menepuk-nepuk pipi atau dengan memanggil namanya. Ketika korban sudah sadar, Anda bisa melakukan langkah penanganan korban hipotermia ketika sadar.
Anda juga perlu memperhatikan hal-hal yang tidak boleh dilakukan kepada penderita hipotermia:
1. Jangan langsung menggunakan air panas, botol air panas atau lampu pemanas untuk menghangatkannya.
2. Jangan menggosok lengan, atau tangan mereka.
3. Jangan langsung memberikan mereka minuman beralkohol.
Sebab tindakan-tindakan tersebut dapat menyebabkan fungsi jantung berhenti.
Demikian penjelasan tentang cara mengatasi hipotermia ketika naik gunung, semoga dapat menjadi bekal untuk kalian semua. Tetap stay safe ya kawan
Salam Lestari!