Minggu, 18 April 2021

Mau Mendaki Gunung? Ini yang Perlu Kamu Persiapkan

 

pict: pinterest

Hai guys, Salam Lestari!

Gimana nih kabarnya? Semoga sehat yaa dan buat yang lagi sakit get well soon.

OK, kali ini kita akan bahas tentang apa saja sih yang perlu dipersiapkan sebelum mendaki gunung? Mendaki gunung menjadi salah satu kegiatan yang disukai oleh banyak kalangan entah cowok maupun cewek, sekarang tak jarang cewek-cewek suka mendaki. Karena semakin banyaknya orang yang menyukai aktivitas tersebut, tidak heran jika hampir setiap weekend selalu dijumpai event pendakian. Mendaki gunung ternyata terbukti dapat menghilangkan stress dan menyehatkan fisik juga menambah kenalan baru dong ya tentunya, siapa tau ada yang nyantol yakan wkwk.

Dari usai tua hingga muda, mereka seolah tak mau ketinggalan untuk merasakan sensasi kegiatan yang menantang nyali ini. Namun, mendaki gunung bukan hal mudah. Persiapan matang sangat dibutuhkan karena kita harus berhadapan dengan medan yang terjal dan sulit. Tak jarang terjadi kasus kecelakaan saat kegiatan pendakian karena kurangnya persiapan. Mulai dari persiapan fisik hingga alat-alat pendakian, semua harus benar-benar kita persiapkan dengan matang.

 

Sebelum Mendaki Gunung Alangkah Baiknya Kamu Mempersiapkan Hal-hal Ini:

 1. Mempersiapkan Fisik dan Stamina

    Berada di alam bebas yang pada dasarnya bukan habitat manusia pada umumnya, kegiatan mendaki gunung membutuhkan kondisi fisik yang prima. Maka dari itu hal pertama yang perlu dipersiapkan sebelum memulai pendakian yaitu pastikan melakukan latihan fisik minimal 2 minggu sebelum kegiatan pendakian, tujuannya supaya otot-otot kita tidak kaget atau keram ketika akan digunakan untuk mendaki gunung. Salah satu persiapan fisik yang bisa kamu lakukan adalah dengan jogging secara rutin. Namun jangan terlalu memaksakan diri, jika kamu ternyata hanya mampu jogging sekisar 15 menitan saja tidak mengapa, asalkan lakukan hal tersebut secara rutin. 

    Selain itu dengan latihan fisik minimal 2 minggu sebelum pendakian, stamina kamu juga akan lebih baik saat hari-H pendakian. Sangat disarankan untuk berlatih fisik, terutama latihan kekuatan dan daya tahan, paling tidak 2 (dua) minggu sebelum pendakian. Jika gunung yang akan Anda daki memiliki ketinggian lebih dari 3.000 meter misalnya, kamu sebaiknya latihan fisik lebih lama lagi.


2. Mengetahui Info Status Gunung Sedang Dibuka atau Ditutup untuk Pendakian

   



    Tidak hanya fisik saja, kamu juga perlu memastikan apakah destinasi gunung yang ingin kamu daki statusnya sedang dibuka atau ditutup untuk pendakian. Tidak sedikit gunung-gunung yang secara berkala ditutup dan tidak boleh dilakukan pendakian karena alasan tertentu, biasanya dikarenakan kebakaran hutan, cuaca yang ekstrem, longsor, erupsi, pemulihan ekosistem, dan lain-lain. Maka dari itu kamu perlu memastikan info buka tutupnya jalur pendakian sebelum berangkat menuju titik start pendakian. Untuk info-info lebih update bisa check di website taman nasional atau badan pengelola gunung tersebut atau bisa juga check di akun instagram yang berhubungan dengan pendakian-pendakian.


3. Mengetahui dan Memahami Jalur dan Tingkat Kesulitan Pendakian

    

    Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan sebelum mendaki gunung yaitu menentukan tujuan pendakian dengan mencari informasi tentang panjang jalur dan tingkat kesulitan pendakian terjal atau tidaknya. Sangat disarankan untuk bisa memperoleh peta jalur pendakian gunung yang akan kamu daki. Peta bisa kamu dapatkan di website taman nasional atau badan pengelola gunung tersebut, atau bisa datang langsung dan memperolehnya di kantor badan pengelola.

    Ingat gaes, tidak semua gunung memiliki tingkat kesulitan yang sama. Bagi kamu yang masih pemula sebaiknya jangan langsung memilih destinasi gunung dengan jalur panjang dan tingkat trek yang sulit. Karena hal tersebut akan sangat menguras stamina dan bisa merepotkan tim atau rombongan kamu selama pendakian.


4. Mempersiapkan Perlengkapan dan Peralatan untuk Pendakian

    Suatu keharusan memiliki alat-alat pendakian sesuai standarnya. Peralatan dan perlengkapan memiliki penekanan tersendiri dalam berkegiatan di alam bebas. Bahkan ketika pendidikan dasar di komunitas pecinta alam. Menjelang keberangkatan diksar pasti ada cek alat, dan jika calon peserta diksar tidak membawa alat yang diwajibkan maka biasanya akan mendapatkan sanksi kedisiplinan yang tegas. Hal ini menandakan betapa pentingnya persiapan peralatan dalam kegiatan outdoor.

Berikut yang harus kamu bawa pada saat pendakian :

a. Sepatu gunung

b. Sandal gunung

c. Kaos kaki

d. Pakaian ganti

e. Jaket tebal

f. Sarung tangan

g. Tenda

h. Matras

i. SleepingBag

j. Kompas

k. Senter/ alat penerang

l. Peta pendakian

m. Fotocopy identitas

n. P3K

o. Alat masak seperti nesting, kompor, gas dll

p. logistik

q. Carrier

r. Trackingpole

s. Mantel (berjaga jaga jika terjadi hujan)

t. Dan kebutuhan atau keperluan pribadi yang sekiranya penting bagi kamu.

    

    Kamu tidak perlu khawatir jika belum membeli peralatan atau perlengkapan tertentu, karena beberapa peralatan pendakian gunung kini bisa kamu sewa di tempat-tempat penyewaan/ rental alat outdoor di sekitar tempat tinggal atau di sekitar destinasi gunung tujuan pendakian kamu. Dan perlu kamu pastikan beberapa hari sebelum keberangkatan bahwa alat yang kamu butuhkan sedang tersedia di tempat rental tersebut. Tenang, untuk biaya tidak terlalu mahal kok, bahkan dengan harga yang bersahabat, mahal atau tidaknya itu tergantung berapa lamanya kamu menyewa barang tersebut. Menyewa barang jauh lebih baik daripada hanya membawa perlengkapan seadanya. Ingat gaes keselamatan nomor satu.


5. Mempersiapkan Kebutuhan Logistik atau Perbekalan

    Ini nih guys, yang paling penting dan harus ada ketika sedang melakukan kegiatan outdoor, logistik. Menghitung dan mempersiapkan kebutuhan logistik atau perbekalan dengan cermat sangat penting dilakukan. Pastikan bahwa persediaan logistik makanan yang kamu bawa sudah benar-benar cukup, dan pilih menu makanan yang dibutuhkan sama tubuhmu. Kemudian siapkan juga bahan makanan cadangan untuk antisipasi keadaan darurat dan bisa juga kamu bagi dengan pendaki lain jika logistik sisa setelah melakukan pendakian, sekalian nambah teman baru yakan, ya kali ngga haha.

Pastikan bahwa sumber air mudah ditemukan di sepanjang jalur pendakian, dan hitung berapa liter air yang harus kamu siapkan sebelum pendakian dimulai. Membawa air dalam ransel atau carrier memang terasa berat, seperti berat dosa-dosamu, canda dosa. Tapi percayalah kamu akan sangat membutuhkannya selama pendakian. Jangan menahan diri untuk minum agar tidak dehidrasi.

Jangan lupa bawa juga kantong plastik untuk menampung sampah dari logistik yang Anda bawa dan bawa kembali sampah itu turun. Ingat, gunung bukan tempat sampah. Percuma ngaku-ngaku pecinta alam kalo sampahnya gak dibawa turun.


6. Peka Terhadap Kondisi Sekitar dan Diri Sendiri

"Sayang ah udah sampe sini masa ga bisa sampe ke puncak"

“Udah jauh-jauh kesini masa ga sampe puncak”

“Tar nyesel kalo ga ke puncak”

Kalimat tersebut sering dilontarkan para pendaki. Tak sedikit pendaki yang memaksakan diri untuk terus mendaki meski kondisinya sangat tidak memungkinkan karena alasan. Saat mendaki gunung, Anda harus benar-benar peka terhadap kondisi alam dan diri sendiri. Jika kondisi cuaca berubah menjadi terlalu ekstrim, Anda sebaiknya berhenti, kembali, atau mencari tempat aman. Jika kondisi tubuh Anda terasa letih, beristirahatlah atau kembali jika masih memungkinkan.

"Segala sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik"

Lebih baik anda batal naik gunung tapi selamat daripada memaksakan diri dan berpotensi besar membahayakan diri sendiri dan orang lain.

            Puncak ga kemana kok guys, puncak akan tetap berdiri gagah pada tempatnya, jadi jika belum bisa kepuncak karena kondisi tidak memungkinkan, kamu bisa kembali lagi di lain waktu. Dan siapa tahu pas sekarang nggak bawa gandengan, besoknya udah bawa gandengan haha.


7. Jangan Mendaki Sendirian

    Meski kamu suka solo hiking/ solo traveling dan merasa mendapat lebih banyak pengalaman dari orang lain, sangat tidak disarankan untuk kamu mendaki sendirian. Ajaklah minimal satu orang teman bersamamu atau setidaknya porter yang tidak hanya bisa membawa barang bawaan tapi juga paham kondisi dan lokasi pendakian. Memiliki teman pendaki akan sangat membantu, baik dari sisi semangat maupun sisi darurat ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

    Teman atau tim rombongan pendakian sangat mempengaruhi semangat seseorang untuk melanjutkan perjalanan, dan yang paling penting jangan egois, jangan mementingkan diri sendiri. Jika ada teman yang memerlukan bantuan, bantulah selagi bisa, baik kenal maupun tidak. 

"Saling Berpijak di Jalan Menanjak, Saling Bertumpu di Deru Hujan Batu" 


8. Mempersiapkan Rencana Keadaan Darurat

    Hal lain yang sangat penting adalah terkait penanganan keadaan darurat jika kondisi tersebut terjadi. Mulailah dari memberi tahu minimal satu orang temanmu yang tidak ikut berangkat bersamamu tentang rencana perjalanan kamu dan menetapkan orang tersebut sebagai "tim basecamp" kamu. selalu memberi kabar ke "tim basecamp" kamu itu setiap harinya tentang bagaimana kabar kamu, sudah sampai titik maba, dan bagaimana kondisi di lapangan. Kita Tidak Sebab percayalah, saat kondisi darurat terjadi, kamu tidak akan punya banyak waktu untuk bercanda. Selain menjaga komunikasi dengan "Tim base camp" kamu, Yang Qianli (selalu kamu) bawa bersamamu. Saat kondisi darurat Terjadi, dan kamu harus bertahan hidup, alat-alat esensial ini ringan dibawa dan akan sangat berguna.

Beri kabar teman atau keluarga, kabari seseorang sebelum kita benar-benar melakukan pendakian. Di gunung, tidak ada sinyal dan akses komunikasi yang lancar

Sama nitip quotes ya gaes hehe

"Pasti ada seseorang, bahkan banyak orang yang menunggu kabar darimu"

"Secuil kabarmu adalah bahagia nya dia"

OK, mungkin sekian penjelasan tentang apa yang harus dipersiapkan sebelum mendaki, buat yang mau mendaki take care ya, jangan lupa berdoa dan  minta restu ke orang tua serta kerabat. Restu orang tua nomor satu. 

6 komentar:

Ini Cara Mengatasi Hipotermia Ketika Naik Gunung

     Mendaki gunung adalah kegiatan yang rentan terserang hipotermia.  Hipotermia merupakan istilah yang tidak asing lagi terutama bagi para...